Dampak Kebijakan Tarif Impor 47 Persen Amerika, Apindo Kaltara Berharap Ada Market Ekspor Baru
Jumat, 25 April 2025
TARAKAN - Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang memberlakukan tarif impor sebesar 47 persen. Tarif ini lebih tinggi dari sebelumnya yaitu sebesar 37 persen. Hal ini berdampak pada perusahaan industri di Kaltara.
Sekertaris DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltara, Anita Riawati mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia memang sudah lesu . Hal ini dikarenakan adanya kebijakan politik baru.
"Bahwa naiknya Prabowo dan Donald Trump sangat memicu, ini berdampak pada permintaan dari produk Manufacturing kita berkurang (Idec)," ujarnya kepada Radar Tarakan, Jumat (25/4).
Perusahaan industri manufacturing yang ada di Kaltara sekarang lebih banyak ready stok dan sudah tidak bisa di ekspor ke luar negeri. Dikarenakan pajak ekspor yang tinggi.
"Disisi lain juga karena adanya kebijakan pemerintah Indonesia yang meminta devisa hasil ekspor 100 persen, disimpan selama setahun," ungkapnya.
Hal ini sangat berdampak pada pengusaha yang ada di kaltara. Dikhawatirkan perusahaan industri di kaltara bisa gulung tikar dan pemerintah harus ada solusi.
"Kami sedang menunggu dari pihak kementrian yang membindangi ekonomi yang akan mengunjungi Kaltara, terkait ekonomi, karena kita dijanjikan akan ada market baru selain Amerika," ucapnya.
Sambung dirinya, ekonomi Kaltara saat ini sedang melambat. Apindo Kaltara berharap dengan adanya market baru nanti bisa mengurangi situasi ekonomi Kaltara. Karena sangat berpengaruh terhadap biaya ekspor kita terutama Eropa dan Amerika.
"Walaupun dampaknya tidak terlalu signifikan, karena ekspor batu bara kita ke Amerika dan manufacturing ke Jepang dan Cina," tutupnya.
Sumber: radartarakan.jawapos.com