Media

Kembali ke Berita

Hari Kartini, Apindo Bali Gelar Seminar, Hadapi Dinamika Perubahan Era Digital

Hari Kartini, Apindo Bali Gelar Seminar, Hadapi Dinamika Perubahan Era Digital

Hari Kartini, Apindo Bali Gelar Seminar, Hadapi Dinamika Perubahan Era Digital

Denpasar - Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali menggelar Seminar Apindo Bali "Mengenali Potensi Kepemimpinan Perempuan dan Harmonisasi Hubungan Induatrial di Era Digital" di Denpasar, Selasa (29/4).

 

Acara itu menghadirkan Keynote Speaker Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Koster dan Opening Speech Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Apindo, Shinta Kamdani secara daring.

 

Dengan narasumber Advokat DR (C) AA Kompiang Gede SH MH C.Med CIL. dan Owner Golden Wisata Ida Ayu Putu Setiawati. 

Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Kartini ke-25. Mengingat kita berada di tengah arus perubahan dan dinamika ketenagakerjaan yang membutuhkan kesetaraan kerja, ini merupakan panggilan untuk mewujudkan kesejahteraan yang lebih bermakna bagi semua pihak. 

 

Perempuan memiliki kapasitas luar biasa sebagai motivator dan penggerak perubahan, di samping kemampuannya untuk berkembang secara signifikan demi keberlanjutan. Keseimbangan antara produktivitas dan inovasi membutuhkan hubungan industrial yang aktif. 

Ketua DPP Apindo Bali I Nengah Nurlaba mengatakan, peran perempuan memiliki peran strategis dalam dunia usaha.

 

Hal itu sebagai bentuk implementasi kesetaraan gender. "Peran perempuan sudah jelas, nampak pada sektor UMKM, kebanyakan dari kalangan perempuan," ujar Nurlaba.

 

Bahkan para pengerajin tenun hingga keramik didominasi oleh perempuan. Sekretaris Apidno Bali juga seorang perempuan termasuk salah satu Ketua Apndo kabupaten.

 

Pada kesempatan itu, pihaknya menyambut baik kepada Putri Koster sudah memberikan motivasi kepada pelaku UMKM dari Apindo Bali. 

 

Bahkan menjembatani usaha dalam promosi dan melengkapi perizinanya, salah satu dari Koperasi Pasemeton Arya Wang Bang Sidemen (PAWBS).

 

Sementara itu, Ny. Putri Koster selalu memberikan apresiasi terhadap perempuan yang mampu meniti karier di ranah publik. Namun di sisi lain, ia juga mengingatkan agar wanita karier, terutama yang telah menikah, tidak serta-merta meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga di ranah domestik. 

 

Perempuan memiliki tanggung jawab sebagai garda terdepan dalam keluarga, berperan mendidik anak, serta mengawal tumbuh kembang anak baik dari segi pendidikan, kecerdasan, maupun kesehatannya. Selain sebagai ibu dan wanita karier, perempuan juga memiliki tugas dan kewajiban sebagai istri. Peran multitalenta ini menjadi tanggung jawab besar bagi seorang perempuan dan tentu membutuhkan dukungan dari suami sebagai pendampingnya.

 

“Jangan sampai negara kehilangan generasi emas hanya karena anak tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari keluarga, terutama dari seorang ibu, karena benteng terkecil dari negara adalah keluarga. Sebagai seorang istri, jangan sampai kita dipaksa untuk tampil jika kita tidak bersedia. Namun ketika kita memiliki kemampuan dan keahlian untuk tampil, setidaknya jangan ditenggelamkan. Oleh sebab itu, kesempatan adalah hak setiap orang untuk dimiliki dan dikembangkan. Biarkan ia keluar dan tumbuh secara alami,” tegas Putri Koster.

 

Diharapkan kegiatan ini mampu membangkitkan daya saing para pengusaha muda dalam menciptakan karya-karya menarik dan kreatif, dengan memanfaatkan jaringan digital sebagai media promosi, sehingga mampu mendongkrak jumlah penjualan dan nilai produk.

 

Putri Koster, yang hadir didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana, serta sejumlah anggota Dekranasda Bali, menyampaikan bahwa sebagai perempuan yang aktif mengawal pertumbuhan keluarga, baik di ranah domestik maupun publik, diperlukan kemampuan untuk mengatur diri dengan baik. 

 

“Dari perjuangan R.A. Kartini, kita bisa menyimpulkan bahwa berjuang tidak bisa dilakukan sendiri tanpa teknik dan taktik. Diperlukan kemampuan berpikir dengan cara memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan. Sebab perempuan tidak akan mampu menjadi garda terdepan jika tidak membekali dirinya dengan kecerdasan dan kemampuan memimpin keluarga. Sebuah keluarga membutuhkan satu nahkoda dan satu garda yang siap memayungi anak-anaknya. Vibrasi kasih sayang dimulai dari budi pekerti sebagai pondasi untuk membangkitkan akhlak, sopan santun, dan etika. Sementara itu, keseimbangan yang dimaksud bagi perempuan adalah mampu mengurus keluarga sekaligus mewujudkan karier di ranah publik, tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga di ranah domestik,” imbuhnya.

 

Ia juga menyampaikan bahwa sudah menjadi tanggung jawab bersama antara perempuan dan laki-laki dalam membangun bangsa. Namun demikian, perempuan tidak perlu terlalu dipaksakan untuk berkarier karena mereka sudah memiliki ranah tanggung jawabnya sendiri. Dengan kata lain, antara pihak yang memberi kesempatan secara situasional dan pihak yang mengisi kesempatan tersebut, keduanya harus mampu membekali diri sebelum mengambil peluang yang ada. 

 

Selain itu, penting bagi perempuan untuk selalu belajar memahami setiap kondisi dan situasi yang ada, serta mengisi kesempatan sesuai dengan kapasitas, integritas, kapabilitas, dan kualitas yang dimiliki.

 

Sedangkan, Ketum DPN Apindo, Shinta Kamdani, menyampaikan bahwa untuk memajukan suatu produk perlu dilakukan adopsi digital agar mampu menguasai pasar melalui strategi yang bertujuan meningkatkan daya saing nasional dan kolaborasi antara pemerintah, dunia kerja, pengusaha, serta seluruh komponen.

 

Sumber: atnews.id

Copied.

Berita Lainnya

No Tanggal Terbit Judul Berita
Daftar Berita
1 Kamis, 17 Oktober 2024 BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Apindo: Ekonomi Lebih Kondusif
2 Selasa, 06 Agustus 2024 Apindo Kaltim Sebut Adanya IKN Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 7,26%
3 Jumat, 16 September 2022 FORUM DIALOG DAMPAK NAIKNYA BBM
arrow top icon